RSUD Lapatarai Siap Bertransformasi, Ini Langkah Strategis Pemkab Barru

BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Pemerintah Kabupaten Barru menegaskan komitmennya untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) dan pembenahan sarana prasarana. Penekanan ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar bersama manajemen RSUD Lapatarai Barru di Lounge Pangadereng, lantai 5 Menara MPP Kantor Bupati, Jumat (11/4/2025).

Dalam arahannya, Wabup Abustan menekankan bahwa rumah sakit tak hanya menjalankan fungsi sosial, tetapi juga membutuhkan manajemen profesional yang kuat, baik dari segi pelayanan maupun etos kerja seluruh pegawai.

“Selain tugas pelayanan sosial, profesional sangat diperlukan baik oleh pihak rumah sakit maupun seluruh karyawan di dalamnya,” ujar Wabup.

Rakor tersebut turut dihadiri oleh jajaran pengawas dan pemangku kepentingan RSUD Lapatarai, termasuk dr. Abdul Azis Sp.U. Subsp. Onk selaku Dewan Pengawas yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Rumah Sakit Pendidikan Unhas, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Amis Rivai, serta Plt. Direktur RSUD Lapatarai, dr. Suryadi Nurdin, Sp.B.

Dalam forum ini, manajemen RSUD memaparkan strategi jangka pendek dan menengah untuk memperbaiki kinerja layanan rumah sakit. Salah satunya adalah peluncuran program “Strategi 100 Hari Kerja” sebagai langkah cepat merespons tantangan dalam sistem pelayanan dan tata kelola rumah sakit yang masih diwarnai sejumlah keluhan publik.

Strategi ini mencakup pembenahan manajemen korporat dan klinis, peningkatan kualitas ruang perawatan, penyediaan air bersih, serta optimalisasi alat-alat medis. Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya menurunkan tingkat keluhan masyarakat, tetapi juga dapat mendorong peningkatan pendapatan rumah sakit dan memperkuat kepercayaan masyarakat.

Manajemen RSUD juga mempresentasikan roadmap jangka panjang bertajuk “Transformasi Menuju Rumah Sakit Pelayanan Paripurna”.

Rencana transformasi RSUD Lapatarai dirancang melalui empat tahapan berkelanjutan yang dimulai pada tahun 2025. Pada tahap awal ini, fokus utama diarahkan pada pembenahan menyeluruh terhadap sistem tata kelola, baik dari sisi manajemen internal maupun pelayanan klinis.

Memasuki tahun 2026, targetnya adalah menyelesaikan seluruh persoalan mendasar yang selama ini menjadi hambatan utama dalam pemberian layanan.

Selanjutnya, pada periode 2027 hingga 2028, rumah sakit akan berfokus pada pengembangan kapasitas dan peningkatan kualitas layanan, termasuk modernisasi fasilitas untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Sementara itu, di tahun 2029, RSUD Lapatarai diarahkan untuk memasuki fase ekspansi, baik dari sisi bisnis maupun operasional, sebagai langkah menuju kemandirian dan keberlanjutan pelayanan kesehatan yang prima.

Langkah Pemkab Barru ini mencerminkan kesadaran bahwa layanan kesehatan yang optimal tidak bisa dicapai tanpa fondasi manajerial yang kuat. Penekanan pada profesionalisme dan efisiensi mencerminkan pergeseran paradigma rumah sakit dari sekadar institusi pelayanan publik menjadi entitas yang juga harus dikelola dengan prinsip good governance. Jika roadmap ini dijalankan secara konsisten, RSUD Lapatarai berpotensi menjadi salah satu model rumah sakit daerah yang sukses melakukan transformasi menyeluruh di Sulawesi Selatan.

Comment